Overthinking atau kebiasaan berpikir berlebihan bukan hanya melelahkan secara mental, tetapi juga berdampak langsung pada kondisi fisik. Banyak orang tidak menyadari bahwa terlalu sering memikirkan sesuatu yang belum tentu terjadi dapat memicu berbagai keluhan—mulai dari sakit kepala hingga gangguan pencernaan. Secara ilmiah, apa hubungan antara pikiran yang sibuk dengan tubuh yang ikut sakit?
Apa Itu Overthinking?
Overthinking adalah kondisi ketika seseorang terus menerus memikirkan suatu masalah tanpa menemukan solusi. Pikiran berulang ini memicu stres, cemas, dan memengaruhi hormon di dalam tubuh. Jika berlangsung lama, tubuh dapat memberikan sinyal berupa rasa sakit.
Bagaimana Overthinking Menyebabkan Tubuh Sakit?
Secara ilmiah, overthinking menyebabkan peningkatan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Keduanya membuat tubuh bekerja lebih keras dari biasanya. Ketika hormon stres meningkat dalam jangka panjang, organ tubuh ikut terdampak.
1. Memicu Sakit Kepala & Ketegangan Otot
Hormon stres membuat otot menegang, terutama di area leher, bahu, dan kepala. Inilah yang sering menyebabkan:
• sakit kepala tegang (tension headache),
• nyeri leher,
• pundak terasa berat.
2. Mengganggu Sistem Pencernaan
Otak dan usus terhubung melalui gut-brain axis. Ketika pikiran tidak tenang, saluran cerna bisa ikut bereaksi. Akibatnya muncul keluhan seperti:
• maag kambuh,
• perut kembung,
• diare atau sembelit.
3. Mengacaukan Pola Tidur
Overthinking sering muncul sebelum tidur. Pikiran yang terus berjalan membuat otak sulit masuk ke fase istirahat. Dampaknya:
• susah tidur (insomnia),
• tidur tidak nyenyak,
• kelelahan sepanjang hari.
4. Menurunkan Daya Tahan Tubuh
Stres kronis akibat overthinking membuat sistem imun melemah. Tubuh menjadi lebih mudah terkena:
• flu,
• infeksi ringan,
• kelelahan berkepanjangan.
5. Memperparah Penyakit yang Sudah Ada
Jika seseorang sudah memiliki kondisi medis tertentu, overthinking dapat memperburuknya. Contohnya:
• asam lambung meningkat,
• tekanan darah naik,
• migrain lebih sering kambuh.
Tanda-Tanda Overthinking Mulai Mengganggu Kesehatan
Beberapa ciri berikut menjadi sinyal bahwa overthinking sudah berdampak pada tubuh:
• sering pusing tanpa sebab jelas,
• jantung berdebar,
• sulit fokus,
• susah tidur,
• sering cemas atau gelisah,
• perut tidak nyaman atau sering mual.
Jika gejala ini muncul terus-menerus, penting untuk segera mengelola pikiran dan mencari bantuan profesional jika diperlukan.
Cara Mengurangi Overthinking Secara Ilmiah
Berikut langkah yang terbukti efektif menurut psikologi dan ilmu kesehatan:
1. Latihan Pernapasan Dalam
Pernapasan diafragma membantu menurunkan kadar kortisol dan menenangkan sistem saraf.
2. Tulis Semua Pikiran di Kertas
Metode brain dumping membuat otak terasa lebih ringan dan mengurangi pikiran berulang.
3. Batasi Konsumsi Media Sosial
Informasi berlebih dapat memicu kecemasan dan membuat pikiran tidak berhenti.
4. Olahraga Ringan 15–20 Menit
Aktivitas fisik meningkatkan hormon endorfin yang membantu menstabilkan emosi.
5. Buat Jadwal “Waktu Khawatir”
Menentukan waktu khusus untuk memikirkan masalah justru membantu otak lebih terkontrol.
6. Konsultasi dengan Ahli
Jika overthinking sudah mengganggu aktivitas harian, konsultasi dengan psikolog merupakan langkah yang tepat.
Kesimpulan
Overthinking bukan sekadar memikirkan sesuatu terlalu lama. Secara ilmiah, kondisi ini berdampak langsung pada tubuh melalui peningkatan hormon stres, gangguan tidur, hingga penurunan imun. Dengan mengelola pikiran dan menerapkan teknik relaksasi, tubuh dapat kembali lebih tenang dan sehat.

0 Comments